Welcome to YOUTH: Young People Use Technology. Sebuah blog yang tiada henti dalam menggapai mimpi.
Image and video hosting by TinyPic

   IT atau Informatika Teknologi berhak digunakan oleh siapapun, tentunya dengan tetap memperhatikan "batas-batasnya". Maksud dari "keterbatasan" disini adalah, sebebas-bebasnya suatu hal pasti tidak mungkin yang tidak memiliki batas. Pasti selalu ada saja batasnya. Ya! keterbatasan itu adalah hak orang lain. Untuk apa ada hukum di dunia ini bila permohonan maaf dan penyesalan dapat diterima dengan mudah, kemudian orang tersebut termaafkan dari kesalahannya? Yaa, sama halnya dengan IT. Agar tidak terjadi hal yang merugikan, maka pemerintah pun mengeluarkan UU ITE.

   Kita sebagai remaja seharusnya menaati UU ITE tersebut. Tetapi, faktanya sekarang memang tidak sedikit para remaja yang melakukan pelanggaran terhadap UU ITE. Misalnya sekarang, banyak remaja yang dengan sengaja meng-upload foto atau video yang tidak senonoh. Hal ini tentu berkaitan erat dengan pornografi. Dan kemudian hal tersebut menjadi pemicu utama banyaknya kasus seks bebas di Indonesia yang sebagian besar pelakunya adalah (lagi-lagi) para remaja. 

   Lalu, kenapa harus remaja, bukan orang dewasa saja yang menaati UU ITE? Sebenarnya setiap orang yang hidup di negara hukum, harus mematuhi semua peraturan-peraturan yang ditetapkan. Artinya, baik itu remaja, anak-anak, atau orang yang telah lanjut usia sekalipun harus mematuhinya. Remaja berarti termasuk dong? ya, tentu! Bahkan remaja dituntut untuk lebih berhati-hati. Karena selain ternyata remaja merupakan kaum yang lumayan mendominasi penggunaan IT, juga karena sifat remaja yang masih labil, dan mudah terbawa arus pergaulan, maka mudah pula bagi remaja untuk terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan tersebut. Dan ternyata remaja pulalah yang akan memimpin negara beberapa tahun yang akan mendatang. Ada yang mengatakan bahwa "Nasib negara, berada di tangan para remaja-nya". Nah apabila remajanya saja sudah bobrok, dan pandai melanggar peraturan, bagaimana nasib negara??

   Mudah saja sebenarnya untuk mematuhi UU ITE. Dimulai dengan hal yang terkecil saja dulu, misalnya dengan tidak mengupload gambar-gambar pornografi dan berbagai tindakan-tindakan yang melanggar UU ITE, menjaga setiap perkataan, tidak men-judge seseorang atau perusahaan apapun. "Tidak akan ada sesuatu yang besar, tanpa adanya hal kecil"

Memang tidak bisa dipungkiri, bahwa teknologi canggih yang bernama "internet" itu sudah terkenal dimanapun, dan oleh siapapun. Contoh realnya saja, sekarang internet sudah sampai ke pelosok-pelosok desa dengan banyaknya "warung internet (warnet)" yang didirikan, dan sekarang pun anak-anak kecil yang baru duduk di Sekolah Dasar saja sudah kenal dan bahkan mungkin sudah sangat akrab dengan internet. Oke setidaknya hari kamis kemarin, kami telah berhasil melakukan wawancara eksklusif dengan dua orang, ibu dan anak untuk mendapatkan informasi yang lebih tepat, tentunya. So here guys ;



*Percakapan dengan anak 
  •  Ade sering ke warnet? Seberapa sering?
Kadang. Paling 1 minggu sekali. 
  • Kalo ke warnet suka maen apa?
Seringnya buka Facebook, terus kadang-kadang buka game 
  • Emang menurut ade, Facebook itu buat apa ?
Buat mempermudah komunikasi. 
  • Kalo ade ke warnet uangnya dari sendiri atau minta ke orangtua?
Minta ke ibu.
  • Ayah/ibu tau kalo ade suka maen ke warnet?
Enggak. Soalnya bilang mau main aja. Ga bilang ke warnet.
  • Ade tau ga ada yang diculik gara-gara maen Facebook-an? 
Tau.
  • Terus, ade ga takut?
Enggak, biasa aja.
  • Temen ade banyak yang punya Facebook ga?
Banyak banget. Temen sekelas sama temen satu kompleks, semuanya punya Facebook.
  • Kan di Facebook bisa chatting, suka chatting sama siapa ?
Paling sama yang kenal-kenal aja. Sama temen sekelas, satu kompleks sama sodara.
  • Ade suka kenalan sma orang yang belum dikenal ga?
Enggak, paling cuma confirm-confirman aja, enggak suka sampai kenalan.

*Percakapan dengan Ibu dari anak 
    Image and video hosting by TinyPic
  • Ibu tahu enggak kalo anaknya sering ke warnet?
Iya,tau. Dari temen-temennya. 
  • Apakah ibu juga tahu, anak Ibu suka main apa kalau ke warnet?
Enggak, soalnya anak saya kalau misalnya mau pergi  ke warnet suka enggak bilang. Paling sering dikasih tahu sama temennya. Katanya suka maen Facebook terus maen game online. Tapi Alhamdulillah enggak ada perubahan pola tingkah laku yang negatif. Malah dia jadi tahu kosakata B.Inggris.
  • Kan sekarang banyak kasus penculikan di Facebook, apakah ibu tidak khawatir jika anak ibu tetap main Facebook?
Pasti dong neng!! ibu pasti khawatir. Tapi ya, mau gimana lagi, itu memang kesukaannya. Lagian, anak saya cenderung cuek yang namanya chat-chat-an mah.
  • Apa yang dilakukan ibu, agar kejadian terebut tidak terjadi pada anak ibu?
Kalau ibu ya, cuma bisa ngontrol aja. Seberapa sering anak ke warnet,terus nanya-nanya ke temennya kalau imam ke warnet buka apa aja, cuman seputar itu-itu saja.
  • Apakah ibu juga tidak khawatir karena keseringan main di warnet anak ibu jadi lupa waktu, lupa belajar, lupa sholat?
Tentu khawatir. Ya.. ibu mah paling ngontrol ke warnetnya, kalau sudah waktu sholat saya suka datang ke warnet atau waktunya belajar. Jarak warnet ke rumah kan lumayan deket. Ibu enggak bisa kalau misalnya ngelarang-larang anak ibu untuk berhenti main internet gara-gara rasa khawatir ibu. 
  • Lalu apa tanggapan Ibu terhadap Internet sendiri?
Internet itu sarat akan edukasi. Pokoknya, internet menurut ibu bermanfaat sekali untuk semua kalangan, wabilkhusus anak remaja. Kalau masalah madhorotnya, kembali pada pengawasan masing-masing tiap orang tua.

 






Image and video hosting by TinyPic





"One questions, different level, different answer."




Image and video hosting by TinyPic 

Image and video hosting by TinyPic 



Masih inget kasus twitter Luna Maya ? Atau kasus Prita-OMNI ? Inget dong ya, masa lupa ?! Itu lho yang di usut UU ITE karena dianggap merusak nama baik suatu instansi. Ngeri ya, zaman sekarang salah ngomong dikit bisa di penjara! Bayangkan Luna Maya aja hampir kena jeratan 6 tahun penjara PLUS denda 1 milyar , karena menghina infotainment. Well, sebenarnya Luna Maya salah, seharusnya dia sadar kalau dia itu public figure, jadi apa yang dikatakan atau dilakukan akan diketahui orang banyak, sekalipun itu di account pribadinya. Dia punya followers beribu-ribu seharusnya dia bisa mengontrol emosinya. Tapi para wartawan infotainment juga salah, mereka keterlaluan, harusnya hal seperti ini di diskusikan dulu dengan Luna Maya, terus islah kan gampang, kalo minjem bahasa Alm. Gusdur : “gitu aja kok repot”.  Tapi tetap dalam kasus ini jelas Luna Maya yang menjadi korban.

Lain Luna Maya lain juga Prita, seorang ibu yang curhat pada temannya lewat e-mail dan mengeluh tentang pelayanan Rumah Sakit OMNI Tangerang yang buruk. Akhirnya dia diusut oleh pihak RS karena (lagi-lagi) di  anggap merusak nama baik. Inilah kejamnya dunia maya, seseorang yang hanya berniat untuk menumpahkan uneg-unegnya tiba-tiba diusut ke meja hijau dan di jerat hukuman penjara sekaligus denda ratusan juta! Masya Allah.

      Seperti yang kita tahu, masyarakat Indonesia memberikan simpati dengan membuat “koin cinta Prita”, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat juga memahami dan tahu siapa yang salah dan siapa yang benar. Hal ini juga menunjukkan betapa Indonesia haus akan keadilan. “terimakasih Bu Prita, karena telah membuka mata kami” mungkin, inilah kata-kata yang tersirat dari masyarakat Indonesia saat ini. Hidup Prita!

Terlalu kasar takut di usut, terlalu lembut takut di culik! (lho kok?), tahu kan ada yang diculik  karena si korban terlalu baik dan mempercayai orang yang mengajaknya kenalan di facebook. Tahu kan? masa gak tahu? MASA? masa ampun.

Jadi orang itu jangan terlalu percaya-an, terbukti seorang siswi SMA (nama di samarkan) karena terlalu baik dan percaya pada kenalan di facebooknya, yang dia sendiri belum pernah bertemu ataupun kenal sebelumnya, di culik! Aneh ya, 2010 kok rasa-rasanya makin bobrok? moral orang-orang semakin menurun, udah kayak lagu Peterpan “kaki di kepala, kepala di kaki” bener dong ya, orang-orang jadi mikir pake kaki, mereka tidak lagi memikirkan akibat buruknya, mereka hanya mengikuti nafsu sesaat!

Well, intinya kita jangan terlalu berlebihan, jangan sampai menghina oranglain,  jangan terlalu percaya pada orang yang belum dikenal, dan tentunya terus mendekatkan diri pada Allah S.W.T .
Jadi join boleh, gaul boleh, tapi jangan berlebihan.. just take it easy!      


    Pernah mendengar Benazio Rizki Putra, blogger yang bercita-cita ingin menebar rambutnya dimana-mana itu? Atau Evita Nuh, si kecil caberawit seorang fashion blogger? Atau bahkan Raditya Dika, penulis terkenal yang memulai debutnya dibidang tulis-menulis melalui blog?

Ya mereka adalah bintang-bintang dunia maya yang terkenal melalui blognya masing-masing. Tentu gaya yang ditampilkan dari blog mereka berbeda-beda. Bermula dari curhatan harian biasa di blog, akhirnya mereka pun bisa menjadi terkenal seperti sekarang. Bahkan ketenaran mereka tidak hanya di dunia maya. Mereka pun sering tuh “nongkrong” di majalah-majalah remaja. Yang lebih menguntungkan tentunya, Evita Nuh si kecil yang sudah menjadi fashion blogger itu kini banyak ditawari baju-baju dari designer terkenal.


   Layaknya informasi teknologi yang lain, kalo jatuh ke tangan orang yang salah jadinya musibah. Seperti seorang gadis dibawah umur yang dibawa kabur oleh teman facebooknya. Lain lagi dengan Marshanda yang memanfaatkan youtube sebagai "tong sampah" tempat buang uneg-uneg dengan cara membuat video yang di upload melalui youtube. Sejak era Fs pun penyalahgunaan informasi teknologi atas nama kebencianpun sudah marak dilakukan oleh para pelajar di Indonesia. Kalau masalah karakter fiktif itu sudah jamak di Internet. Banyak yang nipu pake e-mail dengan cara membuat akun palsu padahal itu bukan dia. Kita mesti berhati-hati, hal seperti itu bisa saja diusut dan di meja hijaukan pake undang-undang ITE, cuma males aja untuk ngelacaknya. Karena ada jutaan orang yang melakukan itu di seluruh dunia. Banyak banget yaa !!

  Tapi, itulah kenyataan yang telah terjadi di dunia ini. Para mahluk cyberspace hanya melihat apa yang ada di layar. Seketika mereka pun langsung percaya. Anehnya kenapa kita nggak berusaha untuk mencari tahu segala kemungkinan yang terjadi dan mencari kebenaran.
Semua penghuni cyberspace, termasuk kita bisa menjadi Tuhan yang bisa menghidupkan semua informasi yang berupa karakter fiktif, tulisan atau video bahkan bisa menghancurkannya.

   Kehadiran blog juga situs jejaring sosial lainnya, mempermudah kita untuk menciptakan dan menyebarluaskan informasi dengan cepat tanpa mengenal jarak dan waktu. Karena situs itu gratis, maka orang-orang khususnya pelajar bisa menggunakannya dan mungkin bisa menjadi wartawan dadakan cyberspace. Namun, karena jumlah pengguna yang banyak maka terjadilah ledakan informasi yang tidak terkontrol. Nah, ledakan informasi ini dapat menyebabkan suatu pesan kehilangan nilainya.

   Kebanyakan orang hanya ingin sukses mencari perhatian belaka di cyberspace. Mereka tidak memikirkan apa yang akan terjadi, mereka malah sibuk memikirkan hal-hal sensasional, mulai dari yang menyebarkan hoax (berita yang nggak juntrung asal usulnya), melakukan negatif campaign, sampe buat kekacauan di cyberspace. Malahan ada yang kesannya mencari jalan pintas demi terkenal dengan melanggar etika kayak mengaku mau mati, kehilangan anak, bahkan ngaku diperkosa. Udah gila dunia ini !!


    Nowadays, technology is become higher. With technology, people can do their activities easily. Many of technology products become the main needs for common people. Those products, such as computer, television, handphone, household, cyberspace, and so on. Technology is importan to transform knowledge. By  technology, one knows the world. He or she will understand what they don’t see and knows by themselves, before.

    With the technology, everybody who wants to know about everything around the world in past or present become easier. Especially for the teenagers who really full of eager to knows about everything around them. Teenagers are part of common people who dominates the usage of technology ; therefore, they really feels the benefits and lackness of technology. Technology really helps them to do their activities, like do their homeworks, assigments which gave from their teaher, increase knowledge, give a lot of informations and the most popular today is, there are various kinds of social site, like facebook and twitter. By thet site, teenagers can learn how to make the socialization with a lot of new friends, out there , in wide connection. Even they can improve their English by chat and sharing about everything with his/her foreign friends.

    Instead the benefits, technology has the lackness. In this case the influece of technology for teenagers are, the easy ways to access the technology (cyberspace) make the uncontrol condition. In cyberspace, various of good and bad things can be access easily. A half of teens maybe will use that chance to access the bad things in cyberspace. It caused by their desires to knows about everything is high. Pornography, pornoaction and a lot of various kinds of bad things can give them bad influence, not educates. Next, the other bad side is, teenagers becomes lazy to study. No wonder, if they become like that. Cyberspace is a wide connection with much of application, which can make netter feels so amuse, not feels bore. Beside them, they becomes lazy because there are a lot of instant products. It causes teenagers love its. They just want to choos e its because it’s ready to be use. They dislike with something that must to use their energy.

    Maybe that’s about the influence of technology for teenagers,in my sight version.Don’t forget!! Those things are depends to each personality, how to facing them, even bad or good thing. We must takes the best decision. At last, I just can say,  stop global warming, stay away from drugs, always do the best and keep spirit!! \\(^o^)/

   Bismillahirrahmanirrahim..
   Assalmu'alaikum Wr.Wb

   Welcome to our blog  ! 
   Blog ini dibuat oleh kami ber-tujuh yang beranggotakan : Dede Nurani Adi pertiwi, Heryanti Julia Anggraeni, Kharisma Anarchi Milzam Sutisna, Nisya Piyanari Wilyana, Tantan Taopik Rohman, Utami Hartati, dan Yuda Kurniawan dari kelas XI IA5 (exfect). Blog ini kami beri nama "youth-com" (young people use technology-community of ipa lima)". 

   Blog ini dibuat khusus untuk mengikuti lomba blog antar kelas yang diselenggarakan oleh ekstrakurikuler CLIC! yang bertemakan "pengaruh IT terhadap pelajar". 
   Kami menyadari blog ini jauh dari kesempurnaan, baik dari isi, maupun tampilan . Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak guna adanya perbaikan di masa yang akan datang . 

at last but not least..
"Enjoy our Blog!!"